“Hasil ini sudah sesuai prediksi dan target dari awal. Kekuatan tim Thailand juga memang lebih unggul, khususnya di sektor tunggal,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti sebagaimana dikutip dari badmintonindonesia.org.
“Gregoria sudah lumayan tapi masih belum bisa konsisten dalam permainan. Sehingga belum mampu mengatasi Ratchanok. Fitriani dia belakangan kurang bisa mengembangkan permainan yang seharusnya. Pola permainan agak berubah dari sebelumnya. Sekarang sering kurang sabar dan buru-buru ingin mematikan lawan. Kita harapkan pelatih bisa membenahinya, seperti permainan waktu di Thailand Open saat dia juara,”ungkap Susy menambahkan.
Pada partai final yang berlangsung di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Selasa (3/12), Srikandi Indonesia harus lebih dulu tertinggal 0-1 setelah Gregoria kalah dalam pertarungan rubber game atas tunggal putri pertama Thailand, Ratchanok Intanon dengan skor 13-21, 21-12 dan 14-21.
Indonesia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah pasangan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Apriyani Rahayu berhasil merebut kemenangan 21-17 dan 21-18 atas Rawinda Prajongjai/Puttita Supajirakul. Sayangnya di partai ketiga, skuat Merah Putih kembali kehilangan poin setelah Fitriani kalah dari Busanan Ongbamrungphan dengan skor 8-21 dan 10-21.
Tim beregu putri Indonesia pun akhirnya harus finis di urutan kedua dan membawa pulang medali perak setelah pasangan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto yang turun di partai keempat harus menerima kekalahan 8-21 dan 17-21 dari Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong.
“Apri/Ketut tampil cukup baik dengan mengalahkan ganda andalan Thailand. Meski mereka baru berpasangan, tapi mereka bisa saling mengisi. Sementara Fadia/Ribka mereka masih belum bisa keluar dari tekanan. Kita harapkan kedepannya bisa lebih baik lagi. Karena ini pengalaman mereka tampil di SEA Games,” pungkas Susy.
Pulang dengan raihan medali perak, capaian tim beregu putri Indonesia berhasil meningkat dari SEA Games 2017 di Malaysia. Saat itu Indonesia harus puas dengan kalungan medali perunggu.