Kendati begitu, Wahyu/Ade mengaku tetap bersyukur atas raihan yang berhasil didapatkannya dari ajang multievent dua tahunan se-Asia Tenggara Ini. “Hasil hari ini kita harus terima. Alhamdulillah bisa dapat medali di sini. Bersyukur saja, karena kita sudah berusaha yang terbaik,” kata Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira.
Setelah kalah di game pertama, Wahyu/Ade langsung mencoba tampil lebih nekad pada game kedua. Upaya mereka pun berbuah manis dan berhasil menyamakan kedudukan hingga harus dilanjutkan ke game penentu.
Pada game ketiga, secara bergantian Wahyu/Ade dan Chia/Soh merebut satu demi satu poin. Sayangnya, dewi fortuna kali ini tidak berpihak kepada pasangan Indonesia. Wahyu/Ade akhirnya kalah 19-21 di game penentu.
“Hari ini masalahnya masih sama, karena angin. Awal game pertama mainnya sudah benar, tapi akhirnya kita banyak melakukan kesalahan sendiri,” jelas Wahyu.
“Habis kalah di game pertama kita nekad saja di game kedua. Agak kecewa juga sebenarnya karena kalah seperti ini. Pengennya kan masuk final dulu. Tapi di poin-poin akhir kita akui, kita kurang siap,” sambung Ade Yusuf Santoso menambahkan.
Dengan demikian cabang olahraga bulutangkis sementara sudah mengantongi satu medali emas dan satu medali perak dari beregu putra dan putri. Selain itu ada sumbangan dua medali perunggu dari Wahyu/Ade dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Pada babak final, Senin (9/12), ada tiga wakil Indonesia yang akan bertanding memperebutkan medali emas. Mereka adalah tunggal putri Ruselli Hartawan, ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan serta ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.