Terkait hal tersebut, Sekretaris Jenderal Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM), Kenny Goh enggan berkomentar tentang kemungkinan merekrut kembali Rexy. Lebih lanjut Kenny menegaskan bila dirinya tidak akan memberikan komentar apapun yang belum dikonfirmasi. “Sulit untuk mengomentari itu (kembalinya Rexy Mainaky ke Malaysia),” kata Kenny seperti dikutip Jawapos.com dari The Star.
“Sejauh yang saya tahu bahwa BAT (Asosiasi Bulutangkis Thailand) masih memperpanjang kontrak dengan Rexy hingga tahun depan. Jadi untuk saat ini kami tidak ingin berkomentar lebih lanjut,” sambung Kenny menambahkan.
Trek rekor Rexy di kepelatihan bulutangkis Negeri Jiran pada 2005 hingga 2012 lalu itu boleh dibilang sukses. Dalam periode itu, Rexy berhasil mengantarkan ganda putra Koo Kien Keat/Tan Boon Heong merebut beberapa gelar bergengsi seperti medali emas Asian Games 2006 dan juara All England 2007. Bahkan di bawah tangan dingin Rexy, Koo/Tan saat itu berhasil menduduki peringkat satu dunia pada 2009 lalu.
Setelah tujuh tahun di Malaysia, peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Subagja itu sempat hijrah dan mengarsiteki bulutangkis Filipina sebelum akhirnya pulang ke Indonesia untuk menjadi Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI. Setelah tugasnya di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 selesai, Rexy pun hengkang dari PBSI pada 2017 dan pindah ke Thailand.