"Saya tentu kecewa dengan kekalahan ini. Setelah lama tidak bertanding di Singapura Open, ini kali pertama saya main di sini lagi. Terakhir saya tampil bareng Hafiz Faizal tahun 2018," ungkap Gloria kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Jadi, memang adaptasinya tidak lancar. Apalagi, kemarin juga latihan mencoba lapangan pertandingan cuma sebentar," tambahnya.
Secara umum Gloria berpendapat, ia gagal memberikan performa yang optimal dan kerap gagal keluar dari tekanan Thyrri/Magelund. Oleh karenanya, atlet berpostur jangkung ini akan melakukan evaluasi kembali atas penampilan mereka di turnamen level BWF World Tour Super 750 ini, sebelum berlaga pada Indonesia Open 2023.
Hal hampir serupa juga dinyatakan Dejan, yang baru kali pertama bertanding di Singapore Open. "Hasilnya tentu membuat saya kecewa," katanya.
"Kondisi lapangan memang berangin, dan saya kurang bisa menguasai," Dejan, mmenambahkan.
Ia juga menilai, adaptasinya dengan lapangan yang kurang bagus, berimbas pada kualitas permainan mereka. "Tadi sangat disayangkan saat mulai mengejar di gim kedua, pada poin kritis servis saya malah nyangkut," katanya.
"Saya harus berlatih dan mempersiapkan diri lebih baik untuk menghadapi turnamen selanjutnya," demikian Dejan.