Kendati belum berhasil merebut gelar juara dan mempertahankan tahta kampiun yang didapatkannya pada kejuaraan Singapore Open tahun lalu, namun Mohammad Ahsan mengaku tetap bersyukur atas pencapaian yang mampu ditorehkannya pada turnamen kali ini. Sebab, sampai titik darah terakhir, Hendra/Ahsan sudah berjuang memberikan penampilan terbaiknya.
“Pertama kita mengucap syukur dulu, alhamdulillah bisa ke final. Untuk pertandingan tadi kita sudah berusaha sebaik mungkin, tapi mereka lebih siap dan lebih unggul di pertandingan kali ini,” kata Ahsan selepas pertandingan.
Hendra/Ahsan memang terlihat cukup mendapatkan tekanan pada game pertama. Selisih poin kedua pasanganpun nampak jauh. Namun peraih gelar juara All England 2019 BWF World Tour Super 1000 ini mencoba bangkit dan berhasil keluar dari tekanan di game kedua. Sayang, pada game ketiga, Hendra/Ahsan terlambat untuk mencegah permainan Kamura/Sonoda yang terus berkembang.
“Di game kedua, kita dapat serangan yang pas jadi bisa dapat beberapa poin berurutan. Tapi di game ketiganya mereka lebih siap lagi buat no lobnya. Mereka memang lebih unggul dari kita. Pastinya masih banyak yang harus diperbaiki. Kedepannya nanti akan kita evaluasi lagi setelah sampai di Jakarta,” ujar Hendra.
Pada pertemuan kelima ini, Hendra/Ahsan betul-betul harus mengakui keunggulan Kamura/Sonoda yang tampil lebih impresif. Meski begitu, The Daddies masih tetap unggul dalam catatan pertemuan atas Kamura/Sonoda dengan mengemas tiga kali kemenangan dari total lima pertemuan. Hendra/Ahsan pun harus puas pulang sebagai runner up Singapore Open 2019 BWF World Tour Super 500.