Lyanny menjadi wakil tunggal putri Indonesia pertama yang harus tersingkir dari ajang Singapore Open 2019 BWF World Tour Super 500 setelah dikalahkan unggulan keempat asal India, Pusarla V. Sindhu dengan skor 9-21 dan 7-21. Sementara Fitriani, belum bisa berbuat banyak sehingga harus menyerahkan kemenangan kepada tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon lewat kekalahan 18-21 dan 14-21. Sedangkan Yulia harus mengakui keunggulan pebulutangkis senior, Saina Nehwal. Yulia tumbang dengan skor 16-21 dan 11-21.
Sementara itu, Gregoria Mariska Tunjung juga dipaksa menyerah dalam pertarungan dua game langsung atas Mia Blichfeldt dengan skor 16-21 dan 20-22. Hasil kurang menyenangkan ini menjadi kekalahan perdana bagi Gregoria atas Blichfeldt. Sebab, pada dua pertemuan sebelumnya, tunggal putri asuhan PB Mutiara Cardinal Bandung ini selalu bisa memetik kemenangan dari wakil Denmark itu.
“Untuk pola main dia tidak terlalu berubah, tipe dia pengen cepetin terus, nyerang terus. Cuma tadi di pertemuan kali ini dia jauh lebih safe dari saya. Lebih sedikit melakukan kesalahan daripada saya. Sementara saya buat matiin dia itu susah sekali. Dia mainnya lebih rapi dan mau ngadu di lapangan. Di pertemuan sebelumnya dia nggak mau ngadu, banyak bola yang dia lepas saja kalau nggak pas,” jelas Gregoria Mariska Tunjung.
Harus pulang lebih cepat dari kejuaraan Singapore Open 2019 BWF World Tour Super 500, Gregoria mengaku tidak puas dan kecewa dengan penampilannya pada pertandingan kali ini. Untuk itu, ia berharap bisa memetik pelajaran berharga dari kekalahannya dan memperbaiki penampilannya pada pertemuan berikutnya.
“Saya mainnya kurang puas dengan permainan hari ini. Kedepannya kalau ketemu lagi saya pengen menunjukkan yang terbaik, lebih baik dari hari ini. Saya juga harus bisa ambil start biar nggak ketinggalan. Tadi saya salahnya pas sempat unggul terus saya malah ketekan lagi sama lawan,” ungkapnya.