"Ini pertandingan yang seru dan ketat. Ini karena kami sudah mengetahui kelemahan dan kelebihan masing-masing," tutur Ana, sapaan akrab Febriana, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Dalam pertandingan tadi, kami sama-sama tidak mau kalah. Terus berusaha untuk dapat poin, terutama di poin-poin kritis di gim ketiga. Memang harus diakui, tidak mudah bertemu teman sendiri. Semuanya sudah tahu di mana kelemahan dan keunggulan masing-masing," Tiwi, menambahkan.
Dikatakan Ana, kalau boleh memilih, sebenarnya tentu lebih senang bertemu pasangan asal negara lain. Namun, hasil undian harus melawan rekan sepelatihan, mau tidak mau harus dihadapi. "Senang bisa menang, tetapi sangat disayangkan harus bertemu teman sendiri di babak awal. Meskipun begitu, kita tidak bisa berbuat apa-apa dengah hasil undian ini. Pokoknya, ketemu siapa saja, saya dan Tiwi harus bermain maksimal," kata Ana.
Dengan kemenangan itu, di babak kedua, Ana/Tiwi akan bertemu Pichamon Phatcharaphisutsin/Nannapas Sukklad. Wakil asal Thailand ini sukses menekuk unggulan ketiga, Stefani Stoeva/Gabriela Stoeva asal Bulgaria dengan 21-13, 17-21, 21-18. "Lawan siapa saja, kami harus siap. Harus bermain maksimal dan mati-matian di tengah lapangan," demikian Ana.