"Kalau dibilang nyaman (sebagai atlet profesional), iya, cuma kita juga struggle di luar, karena tidak ada sparring (partner) dan lainnya," ungkap Sabar, dikutip dari Antara, Jumat (6/12).
Dengan status mereka sebagai atlet profesional dan tidak di bawah pemusatan latihan nasional (pelatnas), maka Sabar/Reza harus membeli tiket transportasi, tempat penginapan, dan akomodasi lainnya.
"Itu memang lumayan ribet karena (untuk mengikuti) turnamen (dunia) kita butuh visa, akreditasi. Untungnya kita berdua ada istri yang sangat membantu untuk mengisi form, book tiket, book hotel, dan lainnya," kata Sabar.
Sabar kemudian membagikan cerita saat pernah tertinggal pesawat di Thailand. "Memang harus (mengurus) semuanya sendiri, jadi itu lumayan sulit. Kami pernah ketinggalan pesawat karena waktu itu terlalu banyak opsi dan salah book tiket. Untungnya cuma di Thailand waktu itu," tambahnya.
Terlepas dari berbagai suka dan duka mereka sebagai atlet non-pelatnas, Sabar/Reza mengatakan terbuka dengan diskusi untuk ditarik kembali ke pelatnas. "Belum ada obrolan khusus dari pelatnas juga. Kita discuss kalau ada tawaran itu dari pelatnas. Untuk kondisi sekarang dengan kami menjadi sparring (di pelatnas pun) oke buat kita berdua karena kita ada kontrak juga dari sponsor. Tapi, ya, who knows ke depannya (bakal seperti apa)," ujar Sabar.