Pasangan berperingkat 30 dunia ini mengaku tidak melakukan persiapan khusus menghadapi laga tersebut. "Persiapan khusus sih tidak ada. Yang penting harus yakin dari awal," kata Adnan, lewat siaran pers Humas PP PBSI, Rabu (23/3)
"Kami hanya mencoba langsung in dengan permainan kami mulai dari angka 0-0," Mychelle, menambahkan.
Baik Adnan maupun Mychelle berpendapat, permainan Jordan/Melati tidak dalam performa terbaik. Hal ini yang membuat keduanya lebih percaya diri. "Tadi lawan di gim pertama banyak mati sendiri. Jadi kami lebih yakin," kata Mychelle.
"Di gim kedua poinnya kejar-kejaran, kami terus berjuang dan memaksa jangan sampai lepas," tambahnya.
"Dari awal sudah harus langsung in mainnya, mengurangi mati-mati sendiri. Dulu kan latihan bareng cukup lama, jadi kurang lebih sudah tahu kelemahan dan kelebihan masing-masing," kata Adnan, menimpali komentar pasangannya.
Di gim kedua, Adnan/Mychelle beberapa kali saat poin kritis berada di posisi tertinggal. Namun mereka bisa mendapat momentum untuk membalikkan keadaan. "Tadi di gim kedua akhir saling mengingatkan satu sama lain untuk lebih sabar mainnya. Juga siap sambungan-sambungan pukulannya," jelas Mychelle.
"Kami sempat tegang juga di poin-poin kritis, beruntung bisa tahan dan membalikkan keadaan. Kami mencoba fokus dan saling memberi semangat partner kalau bikin salah," ujar Adnan.
Selain Adnan/Mychelle, Indonesia juga meloloskan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati ke babak 16 besar. Rehan/Lisa lolos tanpa bertanding usai lawannya asal Malaysia, Hoo Pang Ron/Cheah Yee See, memutuskan mundur.
Namun, langkah kedua pasangan tersebut gagal diikuti Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.
Rinov/Pitha kembali harus mengakui keunggulan wakil Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith, 14-21, 19-21. Kemudian, Dejan/Gloria kalah dari ganda campuran Jerman, Jones Rafly Jansen/Linda Efler, 17-21, 21-14, 16-21.