"Pertandingan hari ini, mungkin lawan masih mencari atau menebak-nebak pola permainan yang saya kembangkan di gim pertama. Selain itu, lawan juga banyak mati sendiri. Beberapa kali, saya dapat poinnya juga gampang," ujar Gregoria, dalam keterangan pers Humas PP PBSI, Sabtu (25/3) dini hari WIB.
Usai memenangi gim pembuka, Gregoria menilai, Gilmour mulai memberikan perlawanan yang agresif. Persaingan ketat pun terjadi hingga pebulu tangkis kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, itu tertinggal dalam perolehan poin. "Meski sempat tertinggal poin di gim kedua, saya tidak mau mikir soal ketinggalannya itu. Saya hanya lebih berpikir bagaimana caranya agar bisa mendapat poin sampai angka 21 duluan," katanya.
"Di gim kedua, lawan bermain lebih rapat. Dia mampu menahan beberapa kali serangan saya. Saya pun memaksa saja, karena kalau sampai terjadi rubber game, pasti jauh lebih capek. Jadi, saya coba untuk memaksa diri sendiri untuk bermain semaksimal mungkin," Gregoria, menjelaskan.
Secara umum, pemain berperingkat 13 dunia itu berpendapat, bermain lebih sabar serta meredam kesalahan sendiri menjadi kunci kemenangannya yang ketiga atas Gilmour.
Gregoria mengawali musim kompetisi 2023 dengan pencapaian 16 besar pada Malaysia Open 2023. Pencapaian serupa berlanjut pada India Open 2023. Pada dua turnamen berikutnya, Indonesia Masters 2023 dan All England 2023, pebulu tangkis asal klub Mutiara Cardinal Bandung ini mampu menembus babak delapan besar. Pada pekan ini, Gregoria akan bertemu unggulan keenam asal Thailand, Pornpawee Chochuwong, di semifinal Swiss Open 2023.