Antara melaporkan, Dejan/Gloria mengawali laga dengan cukup baik bahkan mampu meraih keunggulan lebih dulu. Namun, selepas interval, keadaan berbalik setelah Kaneko/Matsutomo memperkuat pertahanan dan mampu merebut kemenangan gim pertama.
Dominasi Kaneko/Matsutomo kembali berlanjut pada gim kedua dan bahkan menciptakan selisih poin yang jauh, yaitu 5-13 dari Dejan/Gloria. Namun, ganda campuran yang dibentuk klub PB Djarum itu melakukan gebrakan dengan merebut tujuh poin berturut-turut.
Kini, skor pun tipis 12-13, dan Dejan/Gloria terus memberikan tekanan berkat permainan yang semakin konsisten.
Pola menyerang dari area depan menjadi andalan Dejan/Gloria untuk mematikan pengembalian Kaneko/Matsutomo. Lagi-lagi Dejan/Gloria pun merebut poin beruntun yang mengantarnya pada kemenangan gim kedua.
Persaingan ketat yang diwarnai drama tertinggal poin dialami Dejan/Gloria pada gim penentu.
Usai mendominasi dengan skor 15-9, Dejan/Gloria mendadak dikejar oleh duo Jepang. Kaneko/Matsutomo melihat ada celah dari pertahanan Dejan/Gloria yang mengendur, hingga akhirnya memberikan balasan dengan torehan sejumlah poin beruntun.
Dejan/Gloria yang mencapai championship point lebih dulu, justru terjebak dalam situasi menegangkan ketika tersusul oleh Kaneko/Matsutomo yang berbalik unggul 20-21.
Kedua pasangan pun saling kejar mengejar poin, hingga keduanya imbang 23-23. Dejan/Gloria meraih satu poin tambahan menjadi 24-23 setelah smes Gloria tak bisa dihalau oleh lawan. Lalu poin penentu gelar juara datang setelah Kaneko yang berusaha melakukan pengembalian, justru gagal akibat kok pukulannya membentur net.
Kemenangan ini sekaligus menambah keunggulan catatan pertemuan Dejan/Gloria menjadi 3-1 atas Kaneko/Matsutomo.