Tai memutuskan mundur dengan alasan ingin fokus pada World University Games (Universiade) yang akan berlangsung di negaranya pada 19 Sampai 30 Agustus mendatang.

"Tahun ini untuk kali pertama Universiade digelar di Taiwan. Jika saya melewatkannya, saya tidak punya lagi kesempatan bermain di tengah keriuhan penonton di rumah sendiri," kata Tai Tzu Ying seperti dilansir badmintonplanet.com (12/8/2017).

Tai Tzu Ying yang saat ini menjadi mahasiswa tahun ketiga di Universitas Nasional Taiwan tidak menunjukkan rasa menyesalnya karena telah melewatkan ajang WBC.

"Saya tidak menyesali keputusan mundur dari kejuaraan dunia (WBC) karena turnamen itu digelar setiap tahun," ungkapnya.

Sementara itu, pemegang tahta tunggal putri WBC 2014 dan 2015, dan juga peraih medali emas Olimpiade Rion 2016, Carolina Marin dari Spanyol, berpotensi bentrok dengan unggulan dua, Sung Ji Hyun dari Korea di semifinal. Sedangkan unggulan pertama dihuni oleh wakil Jepang, Akane Yamaguchi.

Sementara itu peraih medali perak Olimpiade Rio 2016, P.V. Sindhu yang berhasil meraih perunggu di ajang WBC 2013 dan 2014 menjadi unggulan keempat. Serta wakil Thailand, Ratchanok Intanon yang merupakan pemain termuda yang pernah memenangkan WBC di Usia 18 tahun pada tahun 2013, menjadi unggulan kedelapan.

Lalu, siapakah yang bakal menjadi kampiun tunggal putri di WBC 2017 nanti?