Edi/Richi yang tampil meyakinkan sudah unggul di set pertama lewat serangan bertubi-tubi yang sering dilancarkan Edi/Richi, terutama kearah Citra yang memang menjadi incaran mengingat Danny merupakan pemain yang lebih senior. Namun di game kedua, Edi/Richi seperti tak siap mengantisipasi perubahan permainan lawan.
Edi/Richi berusaha untuk mengejar ketertinggalan mereka hingga akhirnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 20-20 dan terpaksa terjadi setting. Namun kesalahan-kesalahan sendiri yang dilakukan Edi/Richi membuat Danny/Citra membuka peluang untuk menang. Pada game penentuan, Danny/Citra semakin percaya diri, mereka meninggalkan Edi/Richi hingga 18-14 dan akhirnya merebut kemenangan.
"Memang ada perubahan permainan dari lawan pada game kedua. Seharusnya dari awal game kedua kami sudah menekan. Mungkin ada pengaruhnya juga kami menang mudah di game pertama, jadi kurang antisipasi di game kedua," jelas Richi.
Ditambahkan Edi yang baru dua kali tampil di turnamen dengan pasangan barunya, Richi mengaku dirinya tampil kurang tenang dan terburu-buru. Hasilnya, mereka tidak mampu mengontrol arah bola selama di set kedua dan berlanjut ke set penentuan.
"Kami harus lebih kompak lagi. Sekarang kami kalah di babak pertama, tetapi kami harus tetap semangat dan jangan sampai down," pungkas Richi yang sebelumnya tampil berpasangan di Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2016.
Tim pelatnas mengirim empat wakil ganda campuran ke turnamen ini. Sebelumnya, pasangan Riky Widianto/Gloria Emanuelle Widjaja berhasil melaju ke babak kedua setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Pachaarapol Nipornram/Ruethaichanok Laisuan dalam dua game langsung dengan skor 23-21, 21-13. Sementara pasangan Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika terhenti di tangan Ko-Chi Chang/Hsin Tien Chang dari Taiwan setelah bertanding tiga game, 17-21, 21-14, 17-21.