Pada game pertama, Fadia mengatakan ia dan Rehan memang ‘kecolongan start’, dimana Arief/Rusydina lebih dulu mengontrol jalannya permainan.
“Sebenarnya kami hanya bermain nothing to lose saja, kami juga tidak mau mengulangi kesalahan di game pertama, dimana kami kalah start. Di game kedua kami langsung ‘in’ ke pertandingan, lawan jadinya banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujar Fadia seperti dirilis Humas PBSI.
“Ini adalah pertandingan level 5 pertama buat kami, lawan-lawan kami banyak yang lebih senior. Jadi kami merasa harus main lepas saja. Pelatih (Nova Widianto) tidak memberi target di turnamen ini, namun pelatih bilang kalau bisa juara sekarang, ngapain nunggu nanti-nanti” ujar Fadia.
Di babak kedua, Rehan/Fadia akan berjumpa dengan rekan sepelatnas mereka, Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow yang sebelumnya berhasil mengalahkan Tam Chun Hei/Poon Lok Yan (Hong Kong), dengan skor 21-18, 21-13.
“Yang penting kami harus siap capek, dan harus ‘in’duluan di lapangan. Ini adalah pertemuan pertama kami di pertandingan resmi, biasanya hanya ketemu di latihan saja,” sebut Fadia.
Sementara itu, dua pasangan ganda campuran juga lolos ke babak kedua. Mereka adalah Yantoni Edi Saputra/Marsheilla Gischa Islami serta Ronald Alexander/Mychelle Crhystine Bandaso.
Di babak kedua, Yantoni/Gischa bakal ditantang oleh pasangan peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Sedangkan Ronald/Mychelle akan berjumpa dengan wakil Australia, Sawan Serasinghe/Setyana Mapasa.