Su/Ye mengalahkan juara All England 2023 itu lewat pertarungan tiga gim 21-17, 13-21, 21-19 dalam tempo 60 menit. Sebelum menang atas Bagas/Fikri, Su/Ye juga berhasil mengakhiri perlawanan pasangan Indonesia lainnya, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, juga melalui rubber game.
Daniel berpendapat, Su/Ye adalah pasangan yang kerap menerapkan permainan ofensif. "Untuk menghadapi pasangan Chinese Taipei di final besok, kami harus mengantisipasi permainan menyerangnya," tanggapnya, dalam keterangan pers Humas PP PBSI, Sabtu (4/2) malam WIB.
"Serangan lawan juga sangat bagus," Daniel, menambahkan.
Pada laga semifinal di Nimibutr National Stadium bertemu wakil tuan rumah Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren, Leo/Daniel harus kembali melalui drama tiga gim. Pasangan muda Indonesia ini menang 18-21, 21-17, 21-17 dalam tempo 58 menit. Daniel mengakui, keduanya terlambat mengantisipasi permainan cepat Supak/Kittinupong hingga akhirnya kalah pada gim pembuka.
"Untuk gim kedua, kami sudah bisa membaca kekuatan lawan. Kami berusaha lebih bermain menyerang dan ternyata berhasil merebut kemenangan," tuturnya.
"Pada gim ketiga, kami bermain lebih taktis. Selain itu tetap menekan dan menyerang lawan agar tidak berkembang permainannya," tambah atlet asal klub PB Djarum ini.
Dengan kemenangan ini, Leo/Daniel menjadi satu-satunya wakil "Merah Putih" di final Thailand Masters 2023.