"Alhamdulillah. hari ini kita bisa menang dua gim langsung. Strategi kita mau harus sabar ya karena bolanya berat banget dan kalah angin juga ada sedikit," jelas Lisa, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Kendala kok yang terasa berat membuat 13 dunia ini mengubah pola permainan lebih agresif. Alhasil, Rehan/Lisa mampu menyudahi laga dengan kemenangan straight games. "Yang penting kita harus main menyerang karena kalau kita bermain bertahan malah jarang dapat poin," kata Lisa.
Pascalaga melawan Reddy/Ashwini, lanjut Lisa, keduanya akan langsung melakukan evaluasi sejumlah kesalahan pada laga di babak awal ini, khususnya terkait masalah teknis. "Masih berkenaan dengan kok yang berat, hal tersebut mempengaruhi gaya permainan yang cenderung tidak sabaran," tuturnya.
Hal hampir serupa dilontarkan Rehan, yang juga menilai laju kok yang berat pada pertandingan di hari kedua turnamen ini. Di sisi lain, ia mengakui jika keduanya perlu bermain sabar agar dapat mengendalikan permainan dengan baik. "Buat saya, sudah cukup enak mainnya, adaptasi dengan lapangan juga lancar. Hanya masih kurang sabar saja," katanya.
Kedua pemain asal klub PB Djarum ini sepikiran, bermain sabar menjadi salah satu cara dalam meladeni permainan Kim Won Ho/Jeong Na Eun dari Korea Selatan, lawan di babak 16 besar. "Bolanya berat jadi mainnya harus lebih sabar lagi besok. Sebenarnya sama ya dengan tiga pertandingan kemarin, mau main all out aja, maksimal di setiap match-nya. Saya mau setiap match mainnya maksimal," Rehan, memaparkan.
"Evaluasinya kita banyak komunikasi dengan partner, mungkin kita kurang lepas di tiga pertandingan sebelumnya. Harapannya yang pasti ingin membuktikan kalau saya dan Rehan bisa untuk bersaing, target sih delapan besar dahulu karena undian kita juga tidak mudah," demikian Lisa.