"Catatan lebih khusus mungkin untuk Leo/Daniel dan Rinov/Pitha yang penampilannya belum sesuai harapan. Tapi kalau saya menilai, dari Malaysia Open hingga Thailand Masters ini, grafik anak-anak cenderung terus meningkat," ujar Kepala Bidang dan Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky melalui siaran pers Humas PP PBSI, Selasa (6/2).
Ia berharap, grafik meningkat ini terus konsisten ditunjukkan para pemain seraya meminta kesabaran bagi seluruh pencinta bulu tangkis Indonesia.
"Perlu proses dan waktu untuk kembali ke atas jadi saya harap semua bersabar. Semoga dengan dukungan semua pihak dan kerja keras para atlet, grafik naik dan konsistensi bisa terus dilakukan," kata Rionny.
Rionny menegaskan, evaluasi akan selalu ada. Namun, ia juga meyakini, grafik permainan anak-anak asuhnya semakin membaik. "Tidak mudah bermain di empat turnamen beruntun terutama dari fokus dan pikirannya. Ini sulit menjaganya agar tetap prima. Kalau dari fisik dan teknik pasti ada pengaruh juga tapi ini lebih mudah disiasati," jelasnya.
Sejak kali pertama digelar pada 2016, Indonesia selalu meloloskan minimal satu wakil ke final Thailand Masters. Lima gelar juara sukses diraih oleh empat wakil "Merah Putih", yaitu Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Tommy Sugiarto, Fitriani, dan Leo/Daniel. Namun, pada edisi tahun ini, Indonesia tak memiliki satu pun wakil di final.
Pada tahun ini, tiga pasangan Indonesia kalah dua gim langsung di babak emmpat besar dari lawan-lawan asal China dan Thailand.