Adnan/Mychelle mengatakan bila mereka terus berada di bawah tekanan Hafiz/Gloria dari awal hingga akhir pertarungan. Bahkan, keduanya juga mengaku tidak bisa tampil maksimal saat berhadapan dengan rekan senegaranya itu.
“Kondisi lapangan hari ini, menang dan kalah anginnya agak berbeda. Jadinya kita harus beradaptasi lagi, agak kagok di lapangan. Mereka juga tekanannya nggak kendor. Dari awal sampai akhir bisa terus menekan,” kata Mychelle Crhystine Bandaso usai bertanding.
“Kita keduluan terus, keserang terus. Kita juga nggak bisa keluar dari tekanan,” sambung Adnan Maulana menambahkan.
Dengan kekalahan hari ini, Adnan/Mychelle mengatakan bila ada banyak hal yang perlu segera dievaluasi dan diperbaiki untuk kedepannya bisa lebih baik lagi. Baik Adnan maupun Mychelle sama-sama mengantongi catatan khusus yang akan mereka bawa pulang untuk segera dibenahi.
“Kedepannya kita harus lebih siap lagi. Fokusnya ditambah lagi, konsentrasinya juga harus ditingkatkan lagi,” tutur Adnan.
“Kalau saya kakinya harus lebih kuat lagi. Dan kalau bisa harus langsung in begitu masuk ke lapangan,” lanjut Mychelle.
Indonesia sementara baru mengirimkan satu wakilnya ke babak semifinal Thailand Masters 2020 BWF World Tour Super 300 melalui pasangan Hafiz/Gloria. Sebelumnya, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung harus tersingkir di babak delapan besar setelah menelan kekalahan 23-25 dan 14-21 dari wakil Jepang, Akane Yamaguchi.