Secara kekuatan di atas kertas, Isriyanet/Namdash memang lebih dijagokan. Pasangan rangking 25 dunia ini merupakan juara Thailand Masters 2018. Sementara Akbar/Reza yang kini menduduki rangking 80 dunia, masih belum banyak pengalaman bertanding di level super 500. Hal ini tentunya membawa sinyal positif bagi perkembangan pemain pelapis ganda putra Indonesia.
"Kuncinya main tenang dan lebih sabar, mereka punya pertahanan yang rapat. Awalnya kami tidak mengira bisa menang, tapi kami mencoba main lepas saja, nothing to lose," kata Reza.
"Pasangan Thailand ini juga punya serangan yang cukup bagus, intinya kami berusaha menghindari serangan mereka dengan mengungguli bola-bola di depan net. Kami sebisa mungkin mengusahakan pengembalian bola turun ke bawah," ujar Reza yang bersama Akbar merupakan juara Finnish International Challenge 2018.
Di babak kedua, tantangan berat kembali menanti Akbar/Reza, mereka sudah ditunggu unggulan pertama asal Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.
"Persiapan kami cukup baik, kami siap menghadapi Kamura/Sonoda. Lawan terkenal dengan pertahanan yang rapat, jadi kami harus siap capek untuk pertandingan besok," tambah Reza.
Sementara itu, pasangan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Ni Ketut Mahadewi Istarani juga meraih tiket babak kedua setelah menang telak atas wakil Amerika Serikat, Ariel Lee/Sydney Lee, dengan skor 21-7, 21-7.
Di sektor tunggal putri, Dinar Dyah Ayustine juga melaju dengan menaklukkan Lee Ying Ying (Malaysia), dengan skor 21-17, 21-10. Sedangkan Ihsan Maulana Mustofa dikalahkan seniornya, Sony Dwi Kuncoro, dalam permainan straight game, 19-21, 8-21.
Sumber : Humas PBSI