"Target kami mau semifinal dulu di sini, tapi tetap step by step. Kami mau hasil yang bagus dulu di pertandingan ini baru memikirkan poin ke Olimpiade," kata Bagas.
Pada gim pertama, duo Indonesia diuntungkan dengan kondisi lawan yang belum terlalu siap saat memulai pertandingan. Akhirnya Bagas/Fikri bisa memberikan tekanan secara cepat berkat strategi yang lebih siap. "Di gim pertama kami merasa lawan terlambat panas sementara kami saat masuk lapangan sudah siap," Fikri, menceritakan.
Antara melaporkan, pada gim kedua Bagas/Fikri justru kerap membuat kesalahan sendiri. Hal itu dimanfaatkan Chiu/Yang untuk mengontrol kendali permainan lewat serangan yang rapat.
Fikri menilai, lawan lebih siap pada gim kedua, sehingga akhirnya bisa merebut kemenangan pada gim tersebut. Sedangkan Bagas/Fikri berada dalam posisi tak menguntungkan, hingga akhirnya tak bisa bermain secara nyaman. "Lawan bermain lebih agresif dibanding gim pertama, kami kaget juga apalagi di sini lapangan menang dan kalah anginnya cukup terasa. Kondisi angin juga berbeda ketika tes lapangan kemarin," tutur Fikri.
Chiu/Yang kembali bermain agresif pada gim ketiga. Namun Bagas/Fikri berupaya bangkit hingga akhirnya bermain lebih konsisten tanpa banyak menciptakan kesalahan. "Di gim ketiga saat interval kami sempat tertinggal, setelah itu kami coba minimalisir kesalahan-kesalahan. Lebih yakin sama pukulan kami, jangan ragu-ragu apalagi poinnya kan mepet," kata Bagas.