Thailand Open 2024 - Serba Pertama dari Ana/Tiwi

Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi & Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Humas PP PBSI)
Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi & Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Ganda putri Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi (Ana/Tiwi) mencatatkan prestasi baru pada Thailand Open 2024. Mereka mencapai semifinal dan final turnamen level BWF World Tour Super 500 untuk pertama kalinya. Namun, pasangan berperingkat ke-18 dunia itu gagal mencuri kemenangan di partai puncak setelah dihentikan oleh wakil tuan rumah Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.

Bertanding di Nimibutr Stadium, Bangkok, Thailand, Minggu (19/5), Ana/Tiwi kalah straight games dengan skor identik 14-21, 14-21 dalam tempo 43 menit dari unggulan teratas tersebut. "Dari awal kami sebenarnya sudah mempersiapkan untuk menghadapi pertandingan ini. Cuma lawan terus menekan. Kami tidak bisa keluar dari tekanan dan tidak mampu bermain maksimal," kata Ana kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

"Meskipun begitu, saya tetap bersyukur bisa sampai di titik ini. Hanya, kami tetap merasa tidak puas. Kami harus terus belajar lebih keras lagi," tambah pemain binaan PB Djarum inni.

Hal hampir senada juga dilontarkan oleh Tiwi. Selalu gagal keluar dari tekanan lawan, bermain terlalu berhati-hati, sehingga Jongkolphan/Rawinda memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melancarkan serangan dan meraup poin demi poin. "Berbeda dengan penampilan kami kemarin yang lebih rapi, hari ini kami tidak bisa melawan tekanan itu. Kami benar-benar kesulitan untuk keluar dari zona tekanan itu," tuturnya.

"Lawan harus diakui bermain lebih baik. Dari sisi pengalaman mereka juga lebih banyak. Mereka tampil lebih baik dalam segi apa pun. Apalagi tampil sebagai tuan rumah," Ana, menimpali komentar partnernya.

Sementara, asisten pelatih ganda putri pelatnas bulu tangkis Indonesia Prasetyo Restu Basuki berpendapat, Ana/Tiwi telah menunjukkan performa yang baik. Namun, pasangan pelapis pelatnas ini masih belum konsisten, sementara Jongkolphan/Rawinda terlihat lebih siap dalam berbagai segi. "Dan pola mainnya yang terbukti hasilnya lebih baik dibanding Ana/Tiwi," ujarnya.

"Tadi Ana/Tiwi dalam permainan sempat unggul. Tetapi saat lawan bisa membalikan keadaan, sebenarnya yang sangat dibutuhkan saat itu adalah ketenangan. Tetapi saat terkejar, Ana/Tiwi malah belum bisa bermain tenang," tambah Prasetyo.

Prasetyo pun berharap, performa positif yang ditunjukkan Ana/Tiwi dapat berlanjut pada Malaysia Masters 2024 pada pekan depan. Sementara, memulihkan kondisi fisik menjadi fokus Tiwi menjelang turnamen di negeri jiran tersebut. "Dengan waktu yang demikian pendek akan kami manfaatkan untuk mengembalikan kondisi. Semoga hasilnya nanti bisa lebih baik lagi," pungkasnya.