"Kami kecewa tidak bisa sumbang poin untuk tim. Kami sebenarnya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi lawan memang lebih baik," kata Rian, dalam keterangan pers Humas PP PBSI.
"Saya dan Fajar pun sebenarnya sudah berusaha maksimal," Fajar, menimpali tanggapan pasangannya tersebut.
Pada gim penentu, Fajar/Rian sempat unggul 11-8. Namun, keduanya kerap melakukan kesalahan sendiri, yang justru memompa semangat pasangan Jepang. "Lawan semakin percaya diri dan bisa bangkit," kata Rian.
"Kami jadi tertekan dan susah untuk bangkit dan kembali menemukan pola permainan terbaik," Rian, menambahkan.
Pada kesempat tersebut Fajar juga mengungkapkan, instruksi dari Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Indonesia, agar keduanya terus menggencarkan serangan kepada Yuta, pemain berperingkat tiga pada sektor ganda campuran dan 1672 pada ganda putra. Pasalnya, lanjut Fajar, Herry melihat Koga bermain jauh lebih baik ketimbang pasangannya.
"Serangan tadi memang lebih terarah ke Yuta, karena penampilan Koga penuh percaya diri. Dia main bagus. Pelatih pun sudah nenginstruksikan untuk terus 'mencecar' terus Yuta," Fajar, menjelaskan.
Hingga berita ini diturunkan, laga pamungkas antara Shesar Hiren Rhustavito dan Kodai Naraoka tengah berlangsung. Kedua pemain belum memiliki rekor pertemuan.