"Lawan memang tampil bagus. Defend-nya kuat dan serangannya juga tajam. Dari awal saya lihat dari greget permainan, saya kalah lawan dia," tutur pemain berperingkat delapan dunia itu melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Saat Jepang ketinggalan 0-2, kemauan dan tekad Kenta seperti ingin menang dari saya dari awal itu, demikian besar," Jojo, menambahkan.
Secara umum, Jojo menilai dirinya kurang tenang dan kerap terburu-buru dalam pertemuannya yang ke-11 dengan Nishimoto. Ia juga mengakui sering membuat kesalahan sendiri. "Saya kurang bisa mengontrol permainan. Permainan saya tidak keluar sama sekali, terutama di gim kedua," ungkapnya.
Sementara, pelatih tunggal putra pelatnas bulu tangkis Indonesia, Irwansyah, menilai jika Jojo kurang rileks saat berhadapan dengan lawan yang berperingkat 20 dunia itu. Jojo juga tidak bisa bermain tenang dan menikmati pertandingan. "Seharusnya dia lebih nyaman, karena posisi Indonesia sudah unggul 2-0," katanya.
"Tetapi, karena tidak rileks, seluruh kemampuannya hilang. Permainannya tidak keluar sama sekali. Mau apa saja jadi susah dan salah," demikian Irwansyah.