"Senior-senior saya tadi ketika bermain pun begitu kuat. Saya melihat daya juang, fighting spirit-nya di lapangan luar biasa! Saya mendapatkan banyak pengalaman dari sini," kata Alwi kepada Antara di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, pada akhir pekan lalu.
Alwi dipercaya oleh pelatih memperkuat tim Indonesia saat berhadapan dengan Inggris di fase grup. Dalam debutnya di kejuaraan beregu putra ini, ia sukses menuntaskan laga melawan Cholan Kayan itu melalui straight games 21-15, 21-12 dalam tempo 37 menit.
Pemain termuda dalam skuad putra Indonesia pada Piala Thomas edisi ke-33 ini, mengaku diberikan banyak dukungan dan pengalaman berharga dari para senior yang mengelilinginya di sepanjang turnamen. "Saya dan 'abang-abang' di sini sering sharing, mereka juga sangat merangkul, memberi tahu saya (jika ada yang bisa diperbaiki)," ujar pebulu tangkis berumur 18 tahun ini.
"Dan memang, pengalaman di sini (Piala Thomas 2024) benar-benar berbeda. Pertandingan di sini sangat besar dan saya mendapatkan atmosfer yang berbeda juga," Alwi, menambahkan.
Selain itu, ia juga merasa bangga bisa membawa pulang medali perak dan status runner-up pada debutnya. Indonesia sendiri kalah 1-3 dari wakil tuan rumah China pada partai puncak kejuaraan beregu paling bergengsi di dunia tersebut.
Namun, pemain asal klub Mansion Exist Badminton Club itu tak menampik bahwa ada keinginan untuk tidak segera berpuas diri lalu berupaya bangkit untuk menggapai prestasi yang lebih baik lagi. "Pastinya bersyukur dan bangga dengan pencapaian ini. Memang kami masih belum mendapatkan emas, tapi kami sudah mengerahkan kemampuan terbaik kita," ujar Alwi.
"Kita sudah berikan yang terbaik di dalam dan luar lapangan. Kami sudah mengeluarkan segala tenaga untuk menang, tapi hasil kali ini patut disyukuri," pungkasnya.