"Pasangan China bermain sangat cepat, kami tidak bisa mengimbangi drive-drive mereka. Padahal sudah coba mengadu. Banyak mengangkat bola pun bukan pilihan yang tepat," tanggap Bagas melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
Juara All England 2022 itu masuk ke arena pertandingan saat China unggul sementara 2-1 atas Indonesia. Sebelumnya, ganda pertama Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal menyamakan kedudukan setelah kalah dari pasangan nomor satu dunia, Liang Wei Keng/Wang Chang.
Kedudukan berubah menjadi 1-2 setelah tunggal kedua Jonatan Christie meraih kemenangan dramatis atas Li Shi Feng. "Semua tim dan kami juga sudah berusaha menyusul ketertinggalan, hanya memang belum bisa keluar dari tekanan," kata Fikri.
"Ini menjadi pelajaran berharga dan pengalaman karena kami baru pertama kali turun di final Piala Thomas," tambahnya.
Fikri mengakui, ada beban yang dipikul sebelum memasuki arena pertandingan, dengan kondisi tertinggal 1-2 dan He/Ren bermain di hadapan publiknya sendiri. "Beban pasti ada, tapi kami harus mengatasi hal itu. Tadi juga kami coba serileks mungkin saat masuk lapangan, main saja seperti biasa, menampilkan yang terbaik," kata pemain asal klub SGS-PLN Bandung ini.
"Tetapi, lawan juga turun dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi," pungkasnya.