"Pertama, Alhamdulillah bisa menang, bisa menyumbang angka pertama untuk Indonesia. Pertandingan berjalan sengit dari awal sampai akhir. Di gim kedua kami kehilangan fokus, tegangnya keluar lagi karena sudah unggul jauh tapi bisa terkejar," kata Fikri kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan yang berlangsung di Hi Tech Zone Sports Centre, Chengdu, Shichuan, China, Rabu (1/5).
Lebih lanjut Fikri menjelaskan, Rankireddy/Shetty tampak bermain lebih lepas sepanjang pertandingan. Oleh karenanya, duo India tersebut mampu memaksa setting di gim kedua, setelah Bagas/Fikri mengantongi delapan match points. "Di luar itu mereka tampil nothing to lose saat tertinggal itu dan Satwik juga servisnya menyulitkan sekali," tutur pemain asal klub SGS-PLN Bandung tersebut.
"Kami pun menyesal dengan apa yang terjadi di gim kedua. Sayang banget, harusnya kami bisa menang dua gim langsung," kata Bagas.
"Tapi pelatih bilang sudah jangan dipikirkan apa yang terjadi di gim kedua, ambil lagi di gim ketiga," Fikri, menimpali komentar partnernya.
Di pengujung gim penentu, Bagas/Fikri kesulitan untuk keluar dari tekanan lawan. Rankireddy/Shetty terus mengejar di "angka-angka tua", sehingga kejadian di gim kedua hampir kembali terjadi di gim ketiga. "Tapi beruntung di poin-poin kritis itu kami bisa mengambil satu kesempatan. Kuncinya adalah komunikasi dengan partner. Saling mengingatkan dan menyemangati," ujar Bagas.
"Kami ingin menang, teman-teman di belakang juga sudah mendukung maksimal, jadi kami bagaimana caranya harus menang," demikian Fikri.
Dengan hasil ini, kedudukan sementara menjadi sama kuat 1-1.