"Memang beberapa kali, bahkan tiga pertemuan terakhir melawan Liang/Wang, kami sudah unggul tapi kurang bisa memanfaatkan," ungkap Rian kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Mereka lebih berani dan lebih cerdik dalam mendapatkan poin-poin ketika posisinya sedang kejar-kejaran. Lalu ketika sudah unggul, mereka balik mengontrol pertandingan," tambah pemain asal klub PB Jaya Raya ini.
Sementara, Fajar berpendapat, Liang/Wang menunjukkan performa yang solid serta pertahanan yang rapat pada pertandingan final kejuaraan beregu ini. Di sisi lain, Liang/Wang juga beberapa kali berhasil meraup poin berkat servis yang baik. "Liang/Wang pertahanannya sangat luar biasa, beberapa kali harusnya kami poin tapi mereka bisa membalikkan. Selain itu, servis dan pengembalian servisnya sangat yakin dan berani," jelasnya.
Hampir senada dengan Rian, Fajar juga menilai Liang/Wang mampu mengubah ritme permainan, bahkan di poin-poin kritis. "Kadang-kadang pelan, kadang-kadang cepat, dan lawan sering sulit mengantisipasi," tuturnya.
Di sisi lain, menjelang masuk arena pertandingan, menurut Fajar, keduanya berupaya untuk mengalihkan fokus dari kekalahan pertama yang dialami Anthony Sinisuka Ginting dari Shi Yu Qi. "Kami hanya fokus memikirkan pertandingan ini, tidak terpengaruh hasil partai pertama. Kami mau menyumbang poin tapi sayangnya belum berhasil," pungkasnya.
Dengan hasil ini, China unggul sementara 2-0 atas Indonesia.