Tim bulutangkis Indonesia hanya sekali absen menyumbang medali pada Olimpiade London 2012 lalu. Selebihnya, skuat Garuda tidak pernah absen mempersembahkan medali untuk Indonesia. Pada Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia sukses mendulang lima medali (2 emas, 2 perak, 1 perunggu). Lalu di Olimpiade Atlanta 1996, Indonesia meraih empat medali (1 emas, 2 perak, 1 perunggu).
Pada Olimpiade Sydney 2000, Olimpiade Athena 2004 dan Olimpiade Beijing 2008, tim bulutangkis Indonesia berhasil mempersembahkan tiga medali. Sementara pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi satu-satunya peraih medali emas untuk Indonesia.
Sektor ganda putra menjadi penyumbang emas terbanyak untuk Merah Putih dengan catatan tiga medali. Masing-masing dipersembahkan Rexy Mainaky/Ricky Subagja (Olimpiade Atlanta 1996), Tony Gunawan/Candra Wijaya (Olimpiade Sydney 2000) dan Markis Kido/Hendra Setiawan (Olimpiade Beijing 2008).
Sementara itu, peraih medali terbanyak di Olimpiade adalah tim bulutangkis Tiongkok. Sejarah mencatat bahwa Negeri Tirai Bambu itu sukses menyabet total 41 medali. Yakni, 18 emas, delapan perak dan 15 perunggu. Bahkan, pada Olimpiade London 2012 lalu, tim bulutangkis Tiongkok berhasil menyapu bersih lima medali emas yang diperebutkan. Saat itu, medali emas untuk Tiongkok dipersembahkan Lin Dan (tunggal putra), Li Xuerui (tunggal putri), Cai Yun/Fu Hai Feng (ganda putra), Zhao Yun Lei/Tian Qing (ganda putri) dan Zhang Nan/Zhao Yun Lei (ganda campuran).
Sedangkan di peringkat ketiga ada tim bulutangkis Korea Selatan yang juga berhasil mengoleksi total 19 medali. Di antaranya enam emas, tujuh perak dan enam perunggu.
Sepanjang sejarah Olimpiade di cabang olahraga bulutangkis, tercatat hanya ada enam negara yang pernah meraih medali emas sejak 29 tahun silam. Selain Tiongkok, Indonesia dan Korea Selatan, ada juga Denmark, Jepang serta Spanyol.