Duel presentasi bidding antara Asosiasi Bulutangkis Tiongkok (CBA) dan PP PBSI Indonesia akhirnya dimenangkan oleh Tiongkok yang diumumkan langsung oleh presiden BWF Poul Erik Hoyer pada Rabu (28/5) silam di hotel Le Meridien, New Delhi India.
Kesenangan para perwakilan dari CBA tidak bisa terbendung saat putusan dibacakan oleh Presiden BWF. Kunshan Sport Center sengaja dipilih oleh pihak CBA sebagai saksi biso sejarah badminton 2016 nanti, pasalnya Kunshan Sport Center memiliki kapasitas lebih dari lima ribu bangku penonton, sementara itu pihak Indonesia mengajukan jika piala Thomas Uber Cup 2016 diadakan di Istora Senayan. Konon katanya stadion tersebut menjadi salah satu tempat yang paling angker untuk para atlet-atlet dunia, pasalnya atmosfir yang dihasilkan di dalam gedung Istora Senayan sangat magis.
"Ini adalah kali kedua kami ikut serta dalam bidding Major Event di bulutangkis dan akhirnya kami menang," kata Guan Fengliang, Wakil Walikota Kunshan.(dikutip dari www.pbsi.or.id).
Ternyata ini bukan merupakan kali pertama Kunshan bersaing dengan Indonesia dalam bidding perebutan tuan rumah untuk BWF World Champion 2015 dimana akhirnya menjadikan Jakarta sebagai tuan rumah kejuaraan dunia bulutangkis tahun depan.
Sementara itu pihak council harus menimbang lagi keputusan dan kriteria kota Lima, Peru sebagai tuan rumah untuk BWF Junior Championship 2015 nanti, pasalnya National Sport Village yang diajukan sebagai tempat penyelenggaraan kini sedang dalam renovasi.