"Saya sempat merasa ketakutan saat merasakan sakit itu dibagian pergelangan kaki. Saya sempat membayangkan apakah ini akan menjadi berbahaya. Tapi saya harus kembali fokus dan berusaha menyelesaikan pertandingan,” ungkap Marin.
Ketakutan itu hadir pada game pertama. Unggul 17-8 Marin berusaha mengembalikan shuttlecock ke arah Pai, namun tiba-tiba ia terpeleset kemudian tergeletak merasakan nyeri pada kaki kirinya yang terkilir.
Marin mengakui bila kondisi fisiknya memang belum kembali prima. Cidera cukup genting yang dialaminya sebulan sebelum pelaksanaan Total BWF World Championship 2015 kembali terasa, ditambah lagi dengan peristiwa yang menimpanya tadi.
"Setelah ini saya akan langsung menanyakan kodisi ini kepada fisioterapis saya. Setelah itu baru bisa memutuskan. Semoga baik saja,” kata sang juara bertahan asal Spanyol itu.
Cidera retak tulang pada telapak kakinya mendera Marin kala persiapan jelang menghadapi perhelatan Total BWF Wolrd Championship 2015 ini. Meski sempat mengalami keraguan untuk bisa tampil, namun gadis kelahiran 15 Juni 1993 ini menyatakan siap untuk berlaga di Istora.
Sementara itu, meski sempat tertatih, akhirnya Marin berhasil memperoleh tiket ke perempat final usai mengalahkan Pai Yu Po dengan skor 21-11, 18-21 dan 21-17. "Saya belum pernah melawan Pai sebelumnya. Dia lawan yang cukup sulit. Saya senang bisa menang walaupun ini bukan permainan terbaik saya,” pungkasnya.
Di babak perempat final, Carolina Marin akan berjumpa dengan pebulutangkis asal Tiongkok, Wang Shixian. Unggulan ketujuh itu berhasil mengalahkan wakil dari Thailand, Busanan Ombungrungpan dengan straight game 24-22 dan 21-11.