Saat mengawali pertarungan, Ahsan terlihat mengalami cedera pada kaki kirinya. Mereka tinggal 0-8 di awal game pertama dan 2-11 di jeda interval. Ahsan pun mendapatkan perawatan dari tim medis. Tak mau langsung menyerah, Hendra/Ahsan pun mencoba mengubah strategi. Benar saja, taktik mereka bebuah manis. Secara perlahan, The Daddies mampu mengikis jarak ketertinggalan dan berbalik unggul 17-16 hingga akhirnya menutup game pertama dengan kemenangan 23-21.
Memasuki game kedua, Ahsan masih terlihat menahan rasa menyeri. Tapi, kualitas dan jam terbang Hendra/Ahsan tidak bisa dibohongi. Meski tidak dalam kondisi prima, The Daddies tetap mampu menyudahi duel dengan kemenangan.
“Saya tidak berpikir kami bermain baik hari ini. Ahsan cedera, jadi saya harap dia akan baik-baik saja (setelah ini). Saya pikir kami mencoba (mengubah) taktik main. Ahsan untuk bermain di depan dan saya ke belakang lapangan untuk memastikan kemenangan ini,” jelas Hendra Setiawan dalam wawancara bersama Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Sementara itu, Lagridge/Ellis seolah dibuat tidak bisa bicara banyak setelah Hendra/Ahsan mengubah pola permainannya. Meski dalam keadaan ‘pincang’, Langride/Ellis terbukti masih kesulitan untuk mengalahkan The Daddies.
"Saya pikir mereka bermain dengan sangat lambat (di awal game pertama). Tapi setelah jeda (Interval), mereka mengubah cara bermain dan memainkan permainan seperti yang mereka inginkan, yang mana tidak cocok sama sekali untuk kami. Itu sangat dekat (dengan kemenangan) di game pertama. Semua pujian pantas untuk mereka,” ungkap Marcus Ellis.
Sementara itu, ganda putra Indonesia lainnya, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan juga berhasil melaju ke babak 16 besar Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000. Pramudya/Yeremia menang dua game langsung atas wakil Prancis, Eloi Adam/Julien Maio. Atas kemenangan tersebut, Pramudya/Yeremia akan kembali berhadapan dengan Hendra/Ahsan di babak dua, besok (21/1).