"Di set kedua sempat unggul, tapi dia mengubah gaya permainannya. Mulai mengerti karakter bola, paham tekniknya. Saya dibuat cepat, jadinya saya panik dan kelabakan tidak bisa mengikuti," kata Komang kepada Antara.
Pada pertandingan pertamanya ini, Komang juga belajar bagaimana rasanya meladeni pemain Eropa. Menurut Komang, faktor tenaga dan ketahanan fisik menjadi andalan pebulu tangkis Eropa saat berlaga.
"Pemain Eropa memang rata-rata kuat dan cepat, tenaganya mereka lebih besar. Kualitas lawan memang bagus, tapi saya berusaha main tanpa beban saja," tutur pemain kelahiran Denpasara, Bali, ini.
Kendala teknis juga masih dirasakan oleh pebulu tangkis peringkat ke-203 dunia, terkait kondisi angin di arena yang berbeda dibandingkan saat menjajal di sesi latihan perdana.
"Saya sendiri masih merasa lapangannya aneh, kemarin sudah coba lapangan tapi terasa tekanannya berbeda. Lalu juga mungkin karena GOR-nya besar, masih coba-coba untuk suasananya saat awal main tadi," demikian Komang.
Hingga berita ini diturunkan, tim Uber Indonesia sementara unggul 2-0 atas Prancis.