Bertanding di Tay Ho District Stadium, Sabtu (13/4), Kenas/Rian menang dua game langsung atas juniornya, Adnan Maulana/Ghifari Anandaffa Prihardika dengan skor 21-16 dan 21-18. Meski menang, Kenas Adi Haryanto mengakui bila Adnan/Ghifari bukan lawan yang mudah ditaklukkan.
“Permainan mereka tadi bagus, tapi mereka juga terlihat kurang fokus di poin-poin akhir, jadi banyak mati sendiri. Tapi secara keseluruhan mereka sudah sangat baik, semoga saja bisa menjadi harapan ganda putra Indonesia berikutnya,” kata Kenas kepada Djarumbadminton.com.
Berhasil mencicipi partai final Vietnam International Challenge 2019, Kenas mengaku sempat tidak percaya. “Puji syukur alhamdulillah masih dikasih kesempatan untuk bisa lolos sampai ke final. Pertama sih nggak nyangka juga karena lawannya berat-berat. Yang kedua ini turnamen pertama internasional setelah tidak lagi di pelatnas. Kaget juga karena satu tahun terakhir belum pernah ikut turnamen internasional lagi. Alhamdulillah bisa ke final,” ungkapnya.
“Pastinya senang, ternyata saya masih bisa bersaing di level internasional. Semoga kedepannya bisa tetap konsisten dan tidak cepat puas. Kendalanya capek, karena banyak pemain muda yang ikut disini dan permainannya cepat-cepat, kita cukup kerepotan juga karena mungkin saya dan mas Rian sudah tidak semuda mereka lagi,” sambungnya.
Di babak final Vietnam International Challenge 2019, Kenas/Rian akan berhadapan dengan ganda putra Korea, Min Hyuk Kang/Kim Jae Hwan. Sementara Nita/Putri akan menghadapi pasangan wakil Taiwan, Hsieh Pei Shan/Lin Xiao Min.
“Untuk besok harus dipersiapkan lagi fokusnya, mentalnya dan jaga kondisinya. Terus pastinya harus nggak mau kalah. Dan sama kaya pertandingan-pertandingan sebelumnya, harus siap capek, apalagi permainan Korea gak gampang mati, mereka tipikal pemain yang kuat defend-nya,” tutup Kenas.