Kemenangan Wang/Huang ditentukan lewat pukulan Zheng yang terlalu melebar dari bidang permainan. Saat itu skor sedang kritis dengan kedudukan 20-19. Sontak Wang/Huang langsung menjatuhkan diri ke lapangan dan merayakan kemenangan mereka.
“Pikiranku kosong. Ketika shuttlecock terakhir terbang, pikiran saya benar-benar kosong. Saya tidak tahu apa yang saya pikirkan. Kami memang berpikir. Tetapi sampai Anda mendapatkan emas, Anda tidak dapat mengingat apa pun. Terkadang saya memikirkan bagaimana merayakan kemenangan tetapi pikiran saya tidak dapat mengingat apa pun,” ungkap Wang Yi Lyu.
“Kami tampil sangat baik. Kami berdua memiliki pemahaman yang luar biasa. Kami berdua bermain di level yang sangat tinggi. Yang terpenting adalah kepercayaan. Kami lebih menentukan dan itulah mengapa kami menang. Tapi kami tidak berpikir untuk menang. Saya hanya ingin benar-benar menikmati kompetisi ini. Ini sangat menarik. Dan itu sangat berarti. Pada akhirnya, ini adalah peristiwa yang terjadi setiap empat tahun sekali, lima tahun (penantian) bagi kami. Ini adalah pembuktian kami,” sambung Huang Dong Ping menambahkan.
Peraih medali perak Kejuaraan Dunia 2018 itu mengaku benar-benar tidak menyangka bisa meraih medali emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Sebab, mereka tidak memikirkan kemenangan, namun selalu berusaha untuk menikmati setiap pertandingannya. Kemenangan ini juga dirasa berbeda karena atlet mesti menunggu lima tahun untuk Olimpiade Tokyo 2020.
“Kami belum memikirkannya. Kami hanya ingin menikmati momen ini. Karena Olimpiade itulah mengapa kami dapat menunjukkan semua kemampuan kami. Kami ingin menikmatinya,” tutur Huang.