Selain Indonesia Open, Japan Open dan All England menjadi turnamen yang dia favoritkan. “Saya suka Indonesia Open karena penontonnya banyak sekali dan tentunya menyenangkan. Teriakannya juga kencang sekali. Saya suka yang ramai dengan penonton. Supporter Indonesia memang nomor satu,” ungkap Yuta Watanabe dalam bincang-bincang virtual di kanal Youtube Badminton TV.
Meski mengaku senang tampil di ajang Indonesia Open, namun Watanabe belum sekalipun mencicipi gelar juara di turnamen level Super 1000 itu. Baik di sektor ganda putra maupun ganda campuran. Pada Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000, misalnya, Watanabe yang berpasangan dengan Hiroyuki Endo harus puas terhenti di babak perempat final setelah kalah 15-21, 21-9 dan 20-22 dari pasangan tuan rumah, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
“Saat poin-poin krusial, mereka bisa jauh lebih fokus, jadi mereka lebih sering menang. Ya, saya penggemar mereka (Hendra/Ahsan). Mereka juga teman yang baik,” katanya.
Dalam bincang-bincang virtual tersebut, terdapat sebuah foto yang memperlihatkan Watanabe kecil sedang bertugas membawa papan nama Hendra Setiawan/Markis Kido dalam sebuah kejuaraan. Melihat foto itu, Watanabe pun lantas tertawa dan menceritakan momen tersebut.
“Saya pernah bertugas membawa papan nama Hendra/Kido. Kalau tidak salah itu waktu semifinal Japan Open melawan Alvent (Yulianto). Saat itu saya mungkin masih berusia 12 tahun. Beberapa tahun kemudian, saya tidak pernah membayangkan atau menyangka bisa mengalahkan Hendra. He he he,” tandasnya.