Ini merupakan pertemuan pertama Greysia/Apriyani dan Matsumoto/Nagahara. Di game pertama, Greysia/Apriyani masih menyesuaikan diri dengan pola permainan lawan yang menyerang. Serangan-serangan Matsumoto/Nagahara begitu menyulitkan Greysia/Apriyani sehingga banyak poin diraih Matsumoto/Nagahara di game pertama, permainan Greysia/Apriyani sulit berkembang.
Di game kedua, Greysia/Apriyani mulai menemukan pola permainan yang sesuai. Greysia/Apriyani sempat balik memimpin 14-12 di game kedua. Namun konsistensi pasangan Jepang ini memang patut diacungi jempol. Meskipun pertahanan mereka sempat diacak-acak oleh Greysia/Apriyani, namun Matsumoto/Nagahara tetap berusaha mengontrol keadaan dan keluar dari tekanan.
Peluang kembali terbuka saat Greysia/Apriyani memaksakan terjadinya setting pada kedudukan 20-20. Lagi-lagi serangan-serangan Matsumoto/Nagahara yang begitu bertubi-tubi menyulitkan pasangan Indonesia.
"Kami selalu keduluan serangan lawan, saat sudah berhasil balik menekan, mereka tetap siap. Pada game kedua, mereka terlihat agak goyang, tapi mereka bisa balik siap lagi. Hari ini memang kami kurang tenang dalam mengembalikan bola," jelas Greysia usai laga.
"Matsumoto/Nagahara bermain cepat, pukulan mereka kencang. Pola main mereka agak beda dengan pasangan Jepang yang lainnya yang masih ada lob panjang, kalau mereka langsung menyerang terus," ungkap Apriyani.
"Kami minta maaf karena kami main tidak seperti ekspektasi masyarakat Indonesia, pengurus PBSI, pelatih, bahkan ekspektasi diri kami sendiri. Kami coba untuk introspeksi kekurangan kami, jadi juara memang harus melewati banyak tahap," tambah Greysia.
Dengan hasil ini, Jepang memastikan medali emas ganda putri di World Championships 2018. Di final besok, Matsumoto/Nagahara akan bertemu sesama pasangan Jepang, yaitu Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang mengalahkan pasangan Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto dengan skor 21-19,21-15.
Sumber: PBSI