Jauza/Yulfira belum berhasil memperlihatkan permainan terbaiknya saat menghadapi pasangan peringkat 22 dunia itu. Alhasil, penampilan Jauza/Yulfira pun langsung mendapat respon dan evaluasi dari Kepala Pelatih Ganda Putri Indonesia, Eng Hian. Eng Hian menilai bila konsistensi anak asuhannya ini belum matang dan belum tampil maksimal.
“Evaluasinya mereka tidak bisa menerapkan pola. Beberapa kali yang seharusnya bisa poin, dengan mengatur tempo permainan, kapan harus angkat bola, nggak harus main cepat-cepat. Tapi hanya bisa bertahan satu dua poin, terus hilangnya empat lima poin. Dapet lagi satu dua poin, terus hilang lagi. Jadi konsistensinya masih belum matang,” ungkap Eng Hian.
“Seharusnya penampilan mereka bisa lebih dari ini. Untuk hasil akhir saya tidak bisa garansi, karena pasangan Thailand juga memang bagus. Tapi paling nggak mereka bisa kasih perlawanan lebih dari hari ini. Karena kemampuan mereka ada. Hanya mereka masih ragu-ragu dan semangatnya nanggung,” sambungnya menambahkan.
Lebih lanjut Eng Hian mengatakan, bila dilihat dari segi teknik dan non teknik, masih banyak yang perlu dibenahi dari penampilan Jauza/Yulfira. Eng Hian juga meminta agar anak asuhannya itu bisa lebih disiplin dan meningkatkan semangat juang di lapangan.
“Memang untuk saat ini saya bilang, kapasitas mereka masih di situ. Jadi harus evaluasi juga dari diri mereka sendiri. Masih harus ekstra kerja keras lagi. Dari disiplin dirinya, tujuannya buat latihan dan persiapan, itu yang harus lebih kuat lagi. Fighting spiritnya harus ditingkatkan lagi,” tandasnya.
Kehilangan Jauza/Yulfira, maka sektor ganda putri Indonesia menyisakan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta.