“Nggak menyangka, kita juga nggak mikirin ke situ, belum kalah atau gimana. Yang penting datang ke sini kita mau fight, kita mau berjuang. Hasilnya kan kita nggak tahu juga, sekarang masih banyak pemain juga, tapi kita tetap berusaha yang terbaik. Yang pasti gelar ini untuk seluruh rakyat Indonesia yang baru merayakan hari kemerdekaan,” ungkap Mohammad Ahsan.
World Championships 2013 di Guangzhou, Tiongkok, menjadi panggung kejuaraan dunia perdana bagi Hendra/Ahsan sejak dipasangkan selepas Olimpiade London 2012 lalu. Pada penampilan pertama itu pula, The Daddies langsung sukses menyabet gelar juara dunia setelah berhasil mengandaskan ganda putra Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen di partai puncak.
Setahun berikutnya di Copenhagen, Denmark, sang juara bertahan terpaksa harus mundur dari World Championships 2014 karena Ahsan mengalami cedera pada pinggangnya, alias low back pain. Namun pada World Championships 2015 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Indonesia, Hendra/Ahsan kembali berhasil merebut gelar juara dunia untuk kedua kalinya dengan mengalahkan wakil Tiongkok, Liu Xiaolong/Qiu Zihan.
World Championships 2016 tidak diselenggarakan karena di tahun yang sama akan dihelat pesta olahraga terbesar di dunia, Olimpiade Rio de Janeiro. Selanjutnya pada 2017, Hendra/Ahsan sempat ‘bercerai’. Di kala Hendra Setiawan tidak turun ambil bagian pada ajang World Championships 2017, Mohammad Ahsan justru berhasil membawa pulang medali perak saat berjuang bersama Rian Agung Saputro.
Terakhir, Hendra/Ahsan juga harus absen dari panggung World Championships 2018 saat dihelat di Nanjing, Tiongkok. Kali ini, di World Championships 2019, The Daddies kembali mengukir tinta emas dengan raihan gelar juara dunia untuk ketiga kalinya usai menumbangkan ganda putra Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan skor 25-23, 9-21 dan 21-15.
Selamat Hendra/Ahsan atas gelar juara dunia ketiga kalinya!