Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Indah Cahya Sari Jamil yang biasa berpasangan dengan Leo Rolly Carnando, kala itu dijajal untuk dikombinasikan dengan Daniel Marthin. Racikan ‘dadakan’ tersebut ternyata mampu membuahkan hasil manis.
Saat menghadapi Thailand di babak semifinal, Daniel/Indah berhasil menjadi penentu kemenangan usai mengandaskan Kunlavut Vitidsarn/Phittayaporn Chaiwan dengan skor 21-10 dan 21-17. Pun demikian saat dipercaya turun pada partai pembuka babak final melawan Tiongkok. Berhadapan dengan Feng Yan Zhe/Lin Fang Ling, Daniel/Indah kembali berhasil menyumbangkan poin lewat kemenangan kemenangan 21-18, 18-21 dan 21-11.
“Keputusan menurunkan pemain itu dilihat dari kondisi lapangan, shuttlecock dan sebagainya. Kalau di beregu kan pelatih bisa menurunkan siapa yang saat itu dinilai paling siap. Memasangkan Indah dengan Daniel adalah bagian dari strategi. Salah satunya kalau lihat shuttlecock yang kencang, cocok sama Daniel yang powerful,” jelas Pelatih Ganda Campuran, Vita Marissa.
Lebih lanjut Vita mengatakan bila Daniel dan Indah pernah berpasangan sewaktu masih bermain di klub mereka, PB Djarum Kudus. Selain itu, Daniel juga dinilai memiliki fundamental yang cukup bagus di ganda campuran. “Memang di klub sudah pernah main sama Indah. Inilah untungnya kita punya pemain yang individunya sudah bagus, jadi mau dipasangkan dengan siapa juga bisa,” katanya.
Sementara itu, keberhasilan duet Daniel/Indah rupanya menjadi inspirasi bagi tim ganda putri Indonesia yang berada di bawah asuhan pelatih Rudi Gunawan Haditono. Saat berhadapan dengan Thailand di babak semifinal, pasangan rangking satu dunia junior, Putri Syaikah/Nita Violina Marwah, tampil kurang maksimal dengan kekalahan 17-21, 21-15 dan 19-21 atas Benyapa Aimsaard/Pornnicha Suwatnodom.
Pada laga final melawan Tiongkok, Rudi coba mengombinasikan Putri dengan Febriana Dwipuji Kusuma yang biasanya berpasangan tetap dengan Amalia Cahaya Pratiwi.
“Saya lihat di semifinal, Putri/Nita mainnya nggak lepas. Lalu saya lihat Daniel/Indah seperti ada suasana baru. Saya pun bukan asal-asalan memutuskan Putri berpasangan sama Ana (Febriana). Tapi dari Jakarta sudah ada plan untuk memasangkan Ana dengan Putri atau Ana dengan Nita,” Rudi Gunawan Haditono.
“Setelah melihat karakter lawan, pasangan Tiongkok ini harus dihadapi dengan pola main yang ada di Ana dan Putri, makanya saya memasangkan mereka. Saya juga perlu pemain yang mau fight, kerja keras dan itu ada di Ana,” sambungnya menambahkan.
Pada nomor perorangan World Junior Championships 2019, Putri akan kembali dipasangkan dengan Nita. Begitu juga dengan Indah yang akan berpasangan dengan Leo. Sedangkan Daniel hanya bermain di nomor ganda putra bersama Leo. Sementara Febriana akan berjuang bersama Amalia.