Meski menang dalam pertarungan dua game langsung, namun pasangan juara bertahan ini nyaris kehilangan game pertama setelah tertinggal 16-20 atas Lui/Leung. Namun secara luar biasa, Leo/Indah mampu merebut enam poin beruntun hingga akhirnya mampu mengamankan game pertama dengan kemenangan 22-20.
“Waktu ketinggalan 16-20 itu kuncinya komunikasi, kita saling mengingatkan untuk sabar, cari poin satu-satu. Waktu itu kita mikir kenapa ya touch-nya nggak pas terus. Lawan juga cukup bagus, mereka tidak mudah dikalahkan,” kata Leo Rolly Carnando.
Kemenangan di game pertama yang boleh dibilang cukup dramatis rupanya berdampak baik bagi penampilan Leo/Indah pada game kedua. Ganda campuran unggulan pertama ini tampil lebih percaya diri dari sebelumnya. Sebaliknya, Lui/Leung terlihat berada dalam tekanan Leo/Indah.
“Di game pertama kita tertekan terus, nggak tahu mau bagaimana dan bingung. Di game kedua kita coba lebih agresif, kalau lawan menyerang kita nggak nunggu, tapi tekan balik,” ungkap Indah Cahya Sari Jamil.
“Kita biasanya main di lapangan satu, tahu-tahu main di lapangan tiga, dan kita baru pertama kali main di lapangan ini. Kondisi lapangannya beda, anginnya dan cahayanya beda. Jadi di game pertama itu kita masih menyesuaikan diri,” tambahnya menjelaskan.
Di babak semifinal World Junior Championships 2019, Leo/Indah akan berhadapan dengan ganda campuran Tiongkok, Jiang Zhen Bang/Li Yi Jing. Pasangan unggulan keempat ini lolos ke babak empat besar lewat kemenangan 22-20, 18-21 dan 23-21 atas wakil Jepang, Kakeru Kumagai/Mizuki Otake.