Menyandang status unggulan pertama, penampilan Putri/Nita di laga delapan besar ini sangat berbeda dari biasanya. Pertahanan ganda putri junior peringkat satu dunia ini begitu rentan untuk dibobol pasangan Osawa/Suzuki selama duel yang berlangsung 47 menit itu.
Bukan cuma itu, serangan-serangan yang coba dibangun Putri/Nita disepanjang laga juga beberapa kali tidak berhasil menembus pertahanan ganda putri Jepang yang memang terkenal kokoh.
“Di game pertama memang nggak bisa keluar mainnya. Di awal game enak mainnya tapi lawan mengubah permainan, kita jadi agak bingung. Pada game kedua, sudah dapat mainnya, lebih sabar dan nggak adu kencang-kencang, tapi fokusnya masih naik turun,” kata Nita Violina Marwah.
“Sebetulnya di game kedua kita sudah pegang mainnya, tapi lawan suka ubah pola, mereka juga lebih siap. Pasangan Jepang tenaganya kuat, mereka juga lebih rapat defense-nya, kita banyak tertekan,” lanjut Putri Syaikah menambahkan.
Kekecewaan mendalam harus dirasakan Putri/Nita setelah tersingkir di babak perempat final World Junior Championships 2019 ini. “Pasti kecewa banget, kita berharap banget di WJC kali ini bisa ambil gelar, tapi masuk semifinal saja enggak. Masih banyak yang perlu diperbaiki, baik teknik maupun non teknik harus lebih dimatangin lagi,” tutup Nita.
Selain Putri/Nita, sektor ganda putri Indonesia juga harus kehilangan pasangan Melani Mamahit/Tryola Nadia. Melani/Tryola kalah straight game atas unggulan dua asal Tiongkok, Li Yi Jing/Luo Xu Min dengan skor 13-21 dan 13-21.
Meski demikian, ganda putri Indonesia masih memiliki harapan dari pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi yang mampu melaju ke babak semifinal World Junior Championships 2019 lewat kemenangan 24-22, 17-21 dan 21-17 atas wakil Jepang, Atsumi Miyazaki/Chichiro Uchiyama.