Tim junior Indonesia sudah timba di Kazan, Rusia pada Kamis (26/9) sore waktu setempat setelah menempuh perjalanan udara lebih dari 20 jam. Setibanya di Kazan, mereka langsung disambut dengan cuaca yang sangat dingin. Maka dari itu, tim tidak mengadakan kegiatan apapun selain beristirahat dan fokus untuk recovery kondisi tubuh setelah perjalanan panjang.
Melihat kondisi tersebut, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI sekaligus Manajer Tim Junior Indonesia di World Junior Championships 2019, Susy Susanti tak henti-hentinya mengingatkan dan mengimbau kepada para pemain untuk memperhatikan hal-hal non-teknis. Susy juga sering mengingatkan mereka untuk lebih menjaga kondisi dan menjaga diri selama di Kazan.
“Mereka harus jaga kondisi, jangan sampai cedera, ini turnamen penting untuk pemain junior. Ini juga masa peralihan dari level junior ke senior. Karena mereka masih muda, dipantau lebih detil, misalnya sering diingatkan soal jaket dingin jangan lupa dipakai, banyak minum supaya tidak dehidrasi, dan sebagainya,” ujar Susy Susanti.
“Di sini kan udaranya dingin, situasinya masih baru, ada yang belum pernah tanding di suasana seperti ini. Jadi kita harus sering ingatkan,” lanjutnya menambahkan.
Tim juga diminta untuk memperhatikan sejumlah aturan di Kazan, seperti anak berusia di bawah 18 tahun tidak boleh berada di luar setelah pukul 22.00. Selain itu setiap pendatang wajib membawa passport serta formulir imigrasi kemana pun mereka pergi selama berada di Rusia.
“Dari soal keamanan kita juga sangat perhatikan, misalnya aturan anak usia di bawah 18 tahun tidak boleh ada di luar malam-malam. Lebih amannya itu semua atlet kalau kemana-mana harus informasikan dulu ke pelatih atau ke tim, demi menjaga diri mereka sendiri. Para pemain ini kan masih di bawah umur ya jadi masih di bawah pengawasan kita,” tandasnya.