“Waktu awal masuk lapangan, sudah mikirnya mau main pola ini, tapi ternyata nggak cocok di saya. Jadi dari awalnya udah salah rancangan pola main. Tidak ada masalah stamina karena kemarin main rubber game,” kata Yonathan Ramlie selepas pertandingan.
Menghadapi tunggal putra unggulan teratas, Yonathan mengaku bermain lepas karena lawan lebih difavoritkan. Meski demikian, pebulutangkis binaan PB Exist Jakarta ini sempat merasa tegang saat melakoni pertarungan yang berlangsung selama 32 menit itu.
Meski mengaku tidak puas dengan penampilannya hari ini, namun Yonathan tetap bersyukur karena bisa mencapai babak semifinal World Junior Championships 2019 ini. “Sudah cukup puas dengan pencapaian di WJC ini, lawan saya hari ini memang sangat berpengalaman dan banyak jam terbang. Tapi saya tidak puas dengan permainan saya hari ini,” ungkapnya.
Hasil kurang memuaskan ini menjadi pil pahit kedua yang harus ditelan Yonatan secara beruntun atas Vitidsarn. Sebelumnya, saat saling bentrok di ajang BTY Junior International Challenge 2019 lalu, Yonathan juga kalah dalam pertarungan dua game langsung dengan skor 16-21 dan 5-21.
“Saya sudah pernah ketemu dia dan belum pernah menang. Kalau ketemu lagi nanti saya harus coba pola main yang sesuai dan memberikan bola ke arah yang menyulitkan buat dia,” pungkasnya.
Sampai saat ini, Indonesia baru meloloskan satu wakilnya ke babak final World Junior Championships 2019 melalui ganda campuran Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil. Merah Putih masih punya peluang untuk kembali mengirimkan wakilnya ke partai puncak lewat ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang baru akan bertanding di partai keempat dan kelima.