“Sudah coba main menyerang, saat lawan bisa mengembalikan, ujung-ujungnya saya membuat kesalahan sendiri. hari ini bolanya kencang, coba menyerang main normal saya, tapi defense nya rapat, ganti strategi lagi, coba ladeni main lawan, ada lob beberapa kali yang out, padahal kemarin dengan tenaga seperti itu bisa akurat,” kata Anthony Sinisuka Ginting.
Dengan hasil ini, Anthony menjadi juru kunci grup A dengan tiga kekalahan dari tiga pertandingan. Pada pertandingan pembuka melawan Chou Tien Chen, Anthony dikalahkan dengan skor 21-17, 18-21 dan 18-21. Di laga kedua melawan Shi Yuqi, Anthony takluk dua game langsung 8-21 dan 19-21.
“Saya tidak terpengaruh dengan hasil klasemen, malah sebetulnya saya masih ada harapan lolos setelah kekalahan Chou Tien Chen. Bukan tidak mungkin hari ini bisa menang telak. Tetapi apa yang sudah direncanakan tidak bisa keluar hari ini. Tadi sudah coba tapi belum bisa menang. Kalau permainan dia tidak berubah banyak, tapi dari saya yang banyak melakukan kesalahan sendiri dan mudah dimatikan lawan,” tuturnya.
Anthony mengakui jika dirinya tak dapat beradaptasi dengan perubahan shuttlecock di pertandingan hari ini. “Shuttlecock berbeda dari yang kemarin lambat, hari ini lumayan kencang. Soal perubahan shuttlecock ini dibilang berpengaruh atau tidak, ya ada pengaruh juga, otomatis rencana main yang sudah saya atur jadi berubah. Ini bukan alasan sih, karena lawan pasti juga merasakan hal yang sama,” ungkapnya.
Dengan kegagalan ini, Anthony mengaku tidak puas dengan penampilannya di BWF World Tour Finals 2018 ini. “Tentunya tidak puas dengan hasil di turnamen ini, masih banyak hal yang harus saya perbaiki, baik secara teknik maupun non teknik,” pungkasnya.