Melakoni laga pertamanya usai menjuarai Korea Open 2019 BWF World Tour Super 500, bulan lalu, Fajar/Rian mengaku sedikit terkejut dan kerepotan dengan kondisi shuttlecock yang digunakan pada kejuaraan kali ini. Ganda putra peringkat enam dunia ini mengaku tidak mengalami kendala perihal pola permainannya pada pertandingan hari ini.
“Pertama, memang tadi waktu main itu masih merasa agak aneh, mungkin karena baru pertama kali. Kalau kondisi lapangan dan angin sih kurang lebihnya tidak begitu ada masalah, tapi justru arah shuttlecock-nya yang susah diatur. Jadi gampang out. Kalau dapat shuttlecock yang seperti ini kayanya nggak akan ada reli dan nggak bisa main defend, karena shuttlecocknya benar-benar kencang,” jelas Fajar Alfian kepada Djarumbadminton.com.
“Sebetulnya dengan kondisi shuttlecock yang seperti ini kita harus tetap dan selalu siap. Karena setiap pertandingan juga kan pasti shuttlecock-nya beda-beda. Walaupun sedikit berpengaruh tapi itu adalah sebagian dari resiko yang harus kita hadapi. Intinya kita harus lebih siap dan coba untuk lebih adaptasi lagi dengan shuttlecock," lanjutnya menuturkan.
Sementara itu, Muhammad Rian Ardianto mengatakan bila dirinya akan tetap fokus menghadapi setiap pertandingan yang harus dilaluinya pada kejuaraan kali ini. Apalagi menurut Rian, Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100 ini masuk kedalam perhitungan poin menuju Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
“Nggak dijadikan beban sih. Justru kita coba untuk main enjoy saja karena kemarin habis juara. Tapi walaupun ini Super 100 kita tetap pengen lakuin yang terbaik karena setiap pertandingan dan setiap turnamen itu sama pentingnya. Jadi kita akan tetap berusaha memberikan penampilan maksimal. Apalagi turnamen ini juga kan masuk kedalam perhitungan poin menuju Olimpiade tahun depan,” ungkap Rian.
Lolos ke babak dua Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100, Fajar/Rian akan berhadapan dengan pasangan Jepang, Shohei Hoshino/Yujiro Nishikawa. Ini akan menjadi duel perdana bagi kedua pasangan.