Firman harus lebih dulu kehilangan game pertama karena belum bisa beradaptasi dengan kondisi shuttlecock dan angin di lapangan. “Kendala pertama pastinya dari kondisi shuttlecock dan angin di lapangan. Shuttlecock-nya berbeda dari yang saya coba sebelumnya. Selain itu, saya juga cukup kaget dengan bola depannya. Dia lebih ngontrol permainan depannya. Terus sayanya juga jadi banyak mati sendiri di game pertama tadi,” kata Firman Abdul Kholik kepada Djarumbadminton.com.
“Tapi di game kedua saya coba untuk lebih ngatur lagi buat buka serangannya. Alhamdulillah saya sudah dapat permainannya. Begitu sudah unggul jauh, lawan juga seperti pasrah saja mainnya,” lanjutnya menambahkan.
Memasuki game ketiga, baik Firman maupun Ren sama-sama memperlihatkan permainan menyerang sejak awal pertandingan. Sayangnya, Firman belum berhasil menuntaskan pertemuan kali ini dengan kemenangan setelah dipaksa menyerah 18-21 pada game penentu.
“Di awal game ketiga juga sebetulnya saya sudah in ke permainan. Tapi ditengah permainan saya merasa ada sedikit kendala. Dari situ saya terus berusaha untuk fokus dimainnya. Sayangnya diakhir-akhir game ketiga saya kembali hilang fokus dan kurang konsentrasi karena lawan coba untuk mengulur waktu. Sayang banget harus kalah,” ungkapnya.
Tersingkir di babak dua Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100, Firman mengaku sangat kecewa karena belum bisa memberikan hasil terbaik saat tampil di rumah sendiri.
“Pastinya kecewa karena harus kalah di babak awal dan didepan pendukung sendiri. Selain itu, saya juga mengakui kalau dipertandingan hari ini masih ada yang kurang dari permainan saya, khususnya di permainan depan. Mudah-mudahan di pertandingan saya selanjutnya bisa lebih baik lagi,” tutup Firman.