“Di game pertama kita benar-benar gak sabar, terburu-buru mainnya. Tapi di game kedua kita coba untuk lebih sabar sampai akhirnya mulai menemukan feeling mainnya. Tapi di poin-poin akhir game ketiga kita balik lagi nggak sabar, dan banyak mati sendiri,” ungkap Adnan Maulana kepada Djarumbadminton.com.
“Di game ketiga kita terlalu buru-buru pengen menang, tapi jadinya malah banyak mati sendiri. Peluang untuk menang dan juara di sini sebetulnya cukup besar, tapi karena kita kurang sabar malah jadi bumerang. Pastinya kita merasa tidak puas dengan hasil ini. Karena target awal kita memang juara di turnamen ini,” lanjutnya menjelaskan.
Ini menjadi kekalahan kedua secara beruntun yang dialami Adnan/Mychelle atas Guo/Zhang, setelah sebelumnya juga kalah 10-21 dan 14-21 di babak final Vietnam Open 2019 BWF Tour Super 100, September lalu.
“Waktu di Vietnam kemarin kita kalah dari segi non-teknis. Kita nggak bisa fokus ke permainan karena pola pikir kita di lapangan saling bergantung satu sama lain. Dari situ kita belajar gimana caranya supaya nggak terulang lagi di pertandingan hari ini,” kata Mychelle Crhystine Bandaso.
“Kita kalah lagi hari ini karena memang kita nggak sabar. Mungkin terlalu pengen banget cepat-cepat menang dan juara tapi jatuhnya malah lebih ke nafsu. Harusnya kita nggak boleh seperti itu. Mudah-mudahan kedepannya kita bisa lebih memperbaiki penampilan lagi,” tutupnya.
Sementara itu, meski kembali berhasil mencuri kemenangan atas Adnan/Mychelle dan keluar sebagai juara di Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100, Guo Xin Wa/Zhang Shu Xian tetap memuji penampilan pasangan tuan rumah yang mampu tampil lebih baik dari pertemuan sebelumnya.
“Saat berhadapan di Vietnam kemarin perlawanan mereka tidak sekuat hari ini. Di pertandingan tadi mereka hebat dan kuat sekali. Kita cukup kesulitan menghadapi mereka. Tapi kita lebih beruntung hari ini,” ujar Zhang Shu Xian.
“Memang di game ketiga kita hampir kalah. Tapi saat itu kita tetap percaya kepada satu sama lain untuk bisa memenangkan pertandingan. Walaupun suasana penonton di hall sangat riuh, tapi kita tidak terpengaruh dengan hal itu karena sudah terbiasa. Jadi kita memilih untuk fokus ke lapangan,” pungkas Guo Xin Wa.