Tumbang dalam pertarungan rubber game, Vicky mengaku kalah berani dari Tanongsak. Selan itu, pebulutangkis asuhan PB Tangkas Jakarta ini juga mengatakan bila dirinya banyak mendapatkan serangan dari lawan karena pengembalian-pengembaliannya yang kurang tepat dan terarah.
“Secara Keseluruhan di pertandingan hari ini saya kalah berani dari lawan. Saya kalah berani saat adu net dengan lawan. Karena shuttlecock di sini kencang, jadi saya kalah berani, masih ada sedikit ragu-ragu. Jadi saya banyak melakukan kesalahan dengan terlalu sering mengangkat bola, jadi lawan banyak menyerang.Di game ketiga, karena dia lebih senior, jadi mentalnya lebih baik karena lebih berpengalaman,” ungkap Vicky Angga Saputra kepada Djarumbadminton.com.
Meski harus tersingkir di babak semifinal Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100, namun ini menjadi pencapaian terbaik bagi Vicky di sepanjang 2019. Bahkan, Vicky juga tak begitu menyangka bisa melangkah sampai sejauh ini, mengingat banyak pemain-pemain unggulan yang turun pada kejuaraan kali ini.
“Nggak nyangka juga bisa sampai sejauh ini, ke semifinal. Karena memang dari awal melihat lawannya bagus-bagus. Ini hasil terbaik yang saya dapatkan di tahun ini. Walaupun kecewa, tapi saya merasa sedikit puas karena sudah berusaha mengeluarkan seluruh kemampuan yang saya punya,” bebernya.
Selesai dari Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100 ini, Vicky akan kembali mempersiapkan diri jelang kejuaraan Caffino Indonesia International Challenge yang akan berlangsung di Magelang, Jawa Tegah, akhir Oktober mendatang.
“Walaupun kalah di semifinal, tapi setidaknya kepercayaan diri saya bertambah. Mudah-mudahan saya bisa mendapatkan hasil terbaik di kejuaraan berikutnya. Dan saya ingin terus berusaha tampil maksimal di setiap pertandingannya,” pungkasnya.