"Puji Tuhan kita bersyukur bisa ngerasain juara lagi. Pertandingan di sini lumayan menguras tenaga karena sehari main dua kali," ungkap Zacha, melalui siaran pers Humas PP PBSI, Minggu (5/6) malam WIB.
"Harapan kita ingin secepatnya naik kelas dan mau bersaing di kelas atas," tutur Zacha.
Senada dengan Zacha/Bela, pemain tunggal putra Christian Adinata pun ingin cepat menyusul seniornya di level atas. "Saya berharap semoga saya bisa terus konsisten dan cepat menyusul senior-senior saya yang di atas," kata Christian, sesaat usai memastikan titel juara.
Pemain tunggal putra kelahiran Pati, Jawa Tengah, tersebut, menjadi wakil Indonesia kedua yang merebut gelar dari turnamen yang berlangsung di Milan, Italia, itu. Ia menghentikan perlawanan Magnus Johannesen asal Denmark dengan skor 21-16, 21-15. "Puji Tuhan, rasanya senang sekali apalagi ini gelar internasional senior pertama saya. Dan yang lebih berkesan saya harus berangkat dari kualifikasi tapi bisa keluar sebagai juara," kata Christian.
"Pertandingan di sini cukup melelahkan dan menguras banyak tenaga, apalagi jadwalnya yang berdekatan dan tidak punya waktu yang cukup untuk recovery. Tapi puji Tuhan saya bisa melewatinya dengan sangat baik," tambahnya.
"Rasanya semua pertandingan terasa sulit karena persaingan di tunggal putra sekarang semakin ketat dan tidak mudah. Yang lebih siap dia yang akan memenangkan pertandingan," demikian Christian.