Pada keterangan sebelumnya, BWF menyatakan secara umum bila Tiongkok dan Hong Kong tetap mendapatkan poin karena tidak dapat mengikuti BATC 2020 akibat peraturan pembatasan perjalanan yang diberlakukan otoritas Filipina terkait wabah COVID-19.
Keputusan tersebut sempat membuat beberapa negara mengajukan keberatannya. Tentu alasannya karena dinilai tidak fair. Sebab, poin BAMTC yang didapat Tiongkok dan Hong Kong mencakup nomor ganda campuran.
Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI, Bambang Roedyanto menyambut baik klarifikasi yang diumumkan BWF. Menurutnya, keputusan ini sangat adil bagi semua negara, termasuk Indonesia yang saat ini tengah berjuang meloloskan dua wakilnya ke Olimpiade Tokyo 2020 tahun depan di sektor ganda campuran.
“Ini adalah keputusan yang fair untuk semua, memang ini yang kita inginkan yaitu kejelasan bahwa nomor ganda campuran tidak akan dihitung. Karena negara lain juga tidak dapat poin dari ganda campuran di BATC 2020,” ujar Bambang Roedyanto, Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI dalam siaran pers PP PBSI, Senin (8/6).
“Setahu saya, selain Indonesia, tim Malaysia juga sempat mengajukan pertanyaan serupa kepada BWF. Kita hanya ingin memastikan bahwa keputusannya adil untuk semua,” sambungnya menambahkan.